Senin, 19 Agustus 2013

BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (litopenaeus vannamei) POLA TRADISIONAL PLUS


 
 
 
PENDAHULUAN
 
UDANG VANNAMEI (litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati, karena memiliki keunggulan seperti tahan penyakit, pertumbuhannya cepat (masa pemeliharaan 100-110 hari), sintasan selama pemeliharaan tinggi dan nilai konversi pakan (FCR-nya) rendah (1:1,3). Namun dimikian pembudidaya udang yang modalnya terbatas masih menggangap bahwa udang vannamei hanya dapat dibudidayakan secara intensif. Anggapan tersebut ternyata tidalah sepenuhnya benar, karena hasil kajian menunjukan bahwa vannamei juga dapat diproduksi dengan pola tradisional. Bahkan dengan pola tradisional petambak dapat menghasilkan ukuran panen yang lebih besar sehingga harga per kilo gramnya menjadi lebih mahal.Teknologi yang tersedia saat ini masih untuk pola intensif dan semiintensif, pada hal luas areal pertambakan di indonesia yang mencapai sekitar 360.000 ha, 80% digarap oleh petambak yang kurang mampu. Informasi teknologi pola tradisional plus untuk budi daya udang vannamei sampai saat ini masih sangat terbatas. Diharapkan dengan adanya brosur ini dapat menambah wawasan pengguna dalam mengembangkanbudi daya udang vannamei pola tradisional plus.
 
 
PERSIAPAN TAMBAK
 
1.Pengeringan/pengolahan tanah dasar
Air dalam tambak dibuang, ikan-ikan liar diberantas dengan saponin, genangaan air yang masih tersisa dibeberapa tempat harus di pompa keluar. Selanjutnya yambak dikeringkan sampai retak-retak kalau perlu di balik dangan cara ditraktor sehingga H²S menghilang karena teroksidasi. Pengeringan secara sempurna juga dapat membunuh bakteri patogen yang yang ada di pelataran tambak.
 
2.Pemberantasan hama
Pemberantasan ikan-ikan dengan sapion 15-20ppm (7,5-10kg/ha) dengan tinggi air tembak 5cm
 
3.Pengapungan dan pemupukan
Untuk menunjang berbaikan kualitas tanah dan air dilakukan pemberian kapur bakar (CaO), 1000 kg/ha, dan kapur pertanian sebanyak 320 kg/ha. selanjutnya masukkan air ketambak sehingga tambak menjadi macak-macak kemudian dilakukan pemupukan dengan pupuk urea (150 kg/ha), pupuk kandang (2000 kg/ha).
 
4.Pengisian air
Pengisian air dilakukan setelah seluruh persiapan dasar tambak telah rampung dan air dimasukkan ke dalam tambak secara bertahap. Ketinggian air tersebut dibiarkan dalam tambak selama 2-3 minggu sampai kondisi air betul-betul siap ditebari benih udang. tinggi air di petak pembesaran diupayakan ≥1,0m.
 
 
PENEBARAN
 
Penebaran benur udang vannamei dilakukan setelah plangton tumbuh baik (7-10 hari) sesudah penumpukan. Benur vanname yang digunakan adalah PL 10 - PL 12 berat awal 0,001g/ekor diperoleh dari hatchery yang telah mendapatkan rekomendasi bebas patogen, Spesific Pathogen Free (SPF). Kreteria benur vannamei yang baik adalah mencapai ukuran PL - 10 atau organ insangnya telah sempurna, seragam atau rata, tubuh benih dan usus terlihat jelas, berenang melawan arus.
Sebelum benuh di tebar terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi terhadap suhu dengan cara mengapungkan kantong yang berisi benuh ditambak dan menyiram dengan perlahan-lahan. Sedangkan aklimatisasi terhadap salinitas dilakukan dengan membuka kantong dan diberi sedikit demi sedikit air tambak selama 15-20 menit. Selanjutnya kantong benur dimiringkan dan perlahan-lahan benur vannamei akan keluar dengan sendirinya. Penebaran benur vannamei dilakukan pada saat siang hari.
Padat penebaran untuk pola tradisional tanpa pakan tambahan dan hanya mengandalkan pupuk susulan 10% dari pupuk awal adalah 1-7 ekor/m². Sedangkan apabila menggunakan pakan tambahan pada bulan ke dua pemeliharaan, maka disarankan dengan padat tebar 8-10 ekor/m².
 
 
PEMELIHARAAN 
 
Selama pemeliharaan, dilakukan monitoring kualitas air meliputi : suhu, salinitas, transparasi, pH dan kedalaman air dan oksigen setiap hari. Selain itu, juga dilakukan pemberian pemupukan urea dan TPS susulan setiap 1 minggu sebanyak 5-10% dari pupuk awal. (urea 150kg/ha) dan hasil fermentasi probiotik yang diberikan seminggu sekali guna menjaga kestabilan plangton dalam tambak. Pengapuran susulan dengan dolomit super dilakukan apabila pH berfluktuasi. Pakan diberikan pada hari ke-70 dimana pada saat itu dukungan pakan alami (plangton) sudah berkurang atau pertumbuhan udang mulai lambat. Dosis pakan yang di berikan 5-2% dari biomassa udang dengan frekuensi pemberian 3kali /hari yakni 30% pada jam 7.00 dan 16.00 serta 40% pada jam 22.00.Pergantian air yang pertama kali dilakukan setelah udang berumur >60 hari dengan volume pergantian 10% dari volume total, sedangkan pada bukan berikutnya hingga panen, volume pergantian air ditingkatkan mencapai 15-20% pada setiap periode pasang. Sebelum umur pemeliharaan mencapai 60 hari hanya dilakukan penambahan air sebanyak yang hilang akibat penguapan atau rembesan. Kualitas air yang layak untuk pembesaran vannamei adalah salinitas optimal 10-25 ppt (toleransi 50 ppt), suhu 28-31°C, oksigen >4ppm, amoniak <0,1ppm, pH 7,5-8,2 dan H²S <0,003ppm
 
 
PANEN
 
Panen harus mempertimbangkan aspek harga, pertumbuhan dan kesehatan udang. Panen dilakukan setelah umur pemeliharaan 100-110 hari. Perlakukan sebelum panen adalah pemberian kapur dolomit sebanyak 80 kg/ha (tinggi air tambak 1m), dan mempertahankan ketinggian air (tidak ada pergantian air) selama 2-4 hari yang bertujuan agar udang tidak mengalami molting (ganti kulit) pada saat panen. Selain itu disiapkan peralatan panen berupa keranjang panen, jaring yang dipasang di puntu air, jala lempar, stiroform, ember, baskom, dan lampu penerangan dilakukan dengan menurunkan volume air secara gravitasi dan di bantu pengeringan dengan pompa.
Bersamaan dengan aktifitas tersebut juga dilakukan  penangkapan udang dengan jala. Sebaiknya panen dilakukan pada malam hari yang bertujuan untuk mengurangi resiko kerusakan mutu udang, karena udang hasil panen sangat peka terhadap sinar matahari. Udang hasil tangkapan juga harus di cuci kemudian direndam es, selanjutnya dibawa ke cold storage. Dengan pola tradisional plus produksi udang vannamei 835-1050 kg/ha/musim tanam dengan sintasan 60-96%, ukuran panen antara 55-65 ekor/kg
 
 
tebel 3. Analisis ekonomi usaha budi daya udang vannamei pola tradisional plus dilahan tambak 1ha, padat penebaran 80000 ekor/ha, dan lama pemeliharaan 105 hari
 
NO Uraian Jumlah Harga (Rp) Total (Rp)
 A

Investasi
Pompa air (unit)
Sewa tambak (ha/tahun)

1
1

4.500.000
2.500.000

 4.500.000
2.500.000
Sub total 7.000.000
 B










Biaya Operasional
Benur udang vannamei (ekor)
Pakan (kg)
Pupuk organik (kg)
Pupuk anorganik (kg)
Dolomit (kg)
Saponin (kg)
Solar (L)
Pemeliharaan tambak (paket)
Pemeliharaan peralatan (paket)
Lain-lain (paket)
Bunga modal (Rp 11 juta+Rp 7 juta/musim)

 80.000
450
6.000
250
1.00
200
1
1
1
1
-

40
8.000
110
2.960
500
2.000
4.500
600.000
400.000
200.000
1.350.000

 3.200.000
 3.600.000
 660.000
 740.000
 500.000
 200.000
 900.000
 600.000
 400.000
 200.000
 1.350.000
Sub total 12.350.000
 C

Penyesutan investigasi
Pompa (6 musim)
Sewa tambak/musim



750.000
1.250.000

 750.000
 1.250.000
Sub total  2.000.000
 D



Biaya total/musim
Penjaulan udang (kg/musim)
Upah penjaga (20%)
Keuntungan
Keuntungan/Ha/musim

 1
 835
 1
 1

14.350.000
29.500
2.057.000
8.288.000

14.350.000
24.632.500
2.057.000
 8.225.500

Jenis-Jenis Ikan Penghuni Aquascape


1. Manfish 
   Ikan dengan bentuk lebar ini akan sangat elok dipelihara bersama tanaman air.


  
2. Discus
   Termasuk salah satu ikan idola para hobiis ikan air tawar. Keindahannya terlihat dari beragamnya warna tubuh ikan. Tubuh ikan seperti lempengan. Ikan ini sering dijuluki sebagai rajanya ikan hias air tawar.    



 

3. Congo Tetra
   Sesuai namanya ikan ini berasal dari sungai Kongo, Afrika.Ikan ini termasuk ikan yang aktif bergerak sehingga jenis ini cukup efektif penarik ikan lain supaya tidak terlalu bersembunyi/ngumpet.






4. Neon Tetra
    Walau panjang badannya hanya 2-3cm, ikan ini sangat indah. Sisiknya yang perak serta merah metalik bisa terlihat menyala. Ia senang menyantap cacing beku, serangga kecil, udang dan pakan kering.

5. Puntius Denisoni
   Ciri-ciri ikan ini, badan bulat memanjang seperti torpedo. Garis hitam memanjang dari ujung mulut sampai pangkal leher. Sementara di atas garis hitam ada garis warna merahsampai setengah badan. Ukuran ikan bisa mencapai 15 cm.


6. Rainbow Fish
  Warna ikan ini sangat indah. Badannya dihiasi garis-garis warna pelangi. Ukuran rainbow fish memilik panjang badan 10 cm. Ikan ini banyak ditemukan di Australia, Papua Nugini dan Indonesia.

7. Rasbora
   Orang mengenalnya sebagai ikan harlequin. Ikan dari kawasan Asia Tenggara punya semburat hologram warna merah di sisiknya. Spesies ini bisa mencapai ukuran tubuh 5 cm. Sifatnya kalem dan suka berkelompok.

8. Red Eye Tetra
   Ikan ini sangat cocok jika hendak dipelihara secara massaldalam akuarium aquascape di rumah. Sifatnya suka bergerombol. Tubuhnya berwarna keperakan. Panjang tubuhnya 5-6 cm.


9. Red Nose Tetra
 Sosok mungil dan senang hidup bergerombol. Hidungnya berwarna merah.





10. Sumatra Barb
    Ciri ikan ini memiliki warna loreng seperti macan. Ikan dengan tubuh berbentuk belah ketupat ini mudah dipelihara. Hanya sifatnya agak galak terkadang suka mengejar jenis ikan lain. 


11. Soaboa 
  Sekilas tampangnya mirip red nose tetra. Soalnya di bagian hidungnya berwarna kemerahan. Namun warnanya tidak hanya di hidungnya saja tetapi sampai ke ujung ekornya.

12. Guppy
 Ukuran guppy memang mungil. Panjang tubuh betina 6 cm,sedangkan jantan lebih kecil lagi. Ciri khas ikan ini adalah pada ikan jantan yang ekornya seperti kipas dengan warna bervariasi.

Guppy, si Mungil penuh Warna


Guppy termasuk ke dalam genus Poecilia dan diberi nama ilmiah Poecilia Reticulata. Nama Reticulata berasal dari bahasa Latin yang diambil dari corak tubuhnya yang loreng-loreng. Ikan berpostur mungil nan cantik ini memiliki ukuran untuk jantan ± 4cm dan betina ± 7cm. Penampilan guppy jantan dengan guppy betina nampak jelas sekali perbedaannya. Tubuh guppy jantan lebih pendek dari guppy betina. Warna guppy jantan lebih elok dan bervariasi dibandingkan dengan guppy betina. Ekor guppy jantan lebih lebar dari guppy betina yang lebih sempit. 

Sebagai ikan tropis, guppy hidup dengan pada suhu 25-28’C, bahkan masih hidup sampai dengan suhu 32’C. Kualitas air dengan pH rendah (di bawah 7) pertumbuhannya menjadi lamban dan bukaan ekornya tidak sempurna; jika dipelihara di air dengan pH tinggi (di atas 7) pertumbuhannya menjadi cepat dan bukaan ekornya sempurna; sedangkan pada pH 7,5-8 nafsu makannya bertambah dan pertumbuhan ekornya membaik. Namun pH air sangat ekstrem (5 atau 9) guppy akan mati. Ikan kecil ini termasuk ikan omnivora.
Guppy berkembang biak dengan cara membuahi telur-telurnya di dalam tubuh induk betina/beranak (Livebearing). Predikat sebagai ikan cepat beranak atau produktif sudah melekat pada guppy sejak lama karena ikan ini bisa dikawinkan sepanjang tahun tanpa menunggu musim tertentu/tanpa masa istirahat. Setiap kali perkawinan dapat jadi 3x kelahiran. Waktu kelahiran berkisar 3 minggu, seekor betina dapat menghasilkan 60 ekor burayak. Dengan memahami proses pembuahan sampai  dengan kelahiran ikan guppy, maka perlu dipakai suatu metode agar perkawinan guppy dengan mudah dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan keinginan kita. Kelemahan dari pembudidayaan guppy adalah ketidaktelitian terutama yang menggunakan sistem kawin massal. Untuk mencari guppy yang bagus biasanya dicari betina yang ekornya bagus. Sedangkan untuk jantan dicari warna yang paling cerah juga dominan.

Sayangnya, ikan mungil yang mudah berkembang biak ini memiliki tabiat kurang bagus terhadap keturunannya sendiri, yakni tidak mempunyai naluri merawat anaknya (memangsa anaknya sendiri).

Guppy dibagi berdasarkan bentuk ekornya, yaitu:
1. Wide tail (ekor lebar).
2. Sword tail (ekor panjang).
3. Short tail (ekor pendek).
Keindahan ikan kecil nan cantik ini bisa dijadikan sebagai hobi yang sangat menyenangkan dan memberikan penghasilan bagi sebagian orang yang melihat adanya peluang usaha. Semoga artikel singkat ini bermanfaat untuk hobies ikan yang berencana menjadikan hobinya sebagai ladang mata pencaharian.
(Artikel & gambar diambil dari berbagai sumber)

JENIS IKAN SAPU-SAPU

Ikan sapu-sapu tergolong binatang tahan hidup dalam suasana apapun juga. Kolam, got, kalen yang sudah tercemar limbah pabrik, bukan merupakan halangan bagi mereka untuk beranak pinak. Padahal ikan “tahan banting” lainnya seperti mujair sudah lama klepek-klepek semaput.
Salah satu karakter ikan ini biasanya pemalas. Jatahnya makan lumut, tapi kalau sudah mencobai rasa pelet, ibarat pemakan sayuran pindah ke protenian, dan lumut kita semakin subur menggelora lantaran “predator” nya sudah tidak menaruh selera.

Pelahap Lumut untuk Akuarium

ikan sapu-sapu tergolong binatang tahan hidup dalam suasana apapun juga. Kolam, got, kalen yang sudah tercemar limbah pabrik, bukan merupakan halangan bagi mereka untuk beranak pinak. Padahal ikan “tahan banting” lainnya seperti mujair sudah lama klepek-klepek semaput.
Salah satu karakter ikan ini biasanya pemalas. Jatahnya makan lumut, tapi kalau sudah mencobai rasa pelet, ibarat pemakan sayuran pindah ke protenian, dan lumut kita semakin subur menggelora lantaran “predator” nya sudah tidak menaruh selera.

Pelahap Lumut untuk Akuarium
Sebagian besar pemakan alga yang digunakan dalam akuarium air tawar adalah pemakan algae, tetapi ada banyak ikan air garam juga yang digunakan di akuarium untuk alasan yang sama. Beberapa ini adalah pemakan ganggang kecil sehingga, mereka bahkan tidak terlihat dan ada pula yang cukup terlihat, namun mereka juga sangat rapi dan warna yang akan ditampilkan. Ikan ini tidak perlu diberi makan makanan bahwa ikan lain makan dan bahkan jika mereka makan itu, mereka masih akan memastikan, akuarium anda alga gratis. Disebutkan di bawah ini adalah beberapa nama air tawar dan garam ikan air digunakan sebagai pemakan alga dalam tangki ikan, jadi pilihlah!
 
Pelahap Lumut Air Tawar
Ikan berikut ini dijumpai di air tawar dan dapat menjaga tangki anda bersih dengan mengkonsumsi berbagai jenis alga yang dijumpai di dalamnya.
Alga cina Pelahap: Ikan dari genus Gyrinocheilus sangat umum digunakan ikan makan ganggang digunakan dalam akuarium. Pemakan alga Cina, Gyrinocheilus aymonieri, adalah yang paling disukai.
Pemakan alga Siam adalah ikan hanya yang merumput di ” alga sikat hitam” (air tawar Rhodophyta, atau ganggang merah), tetapi juga bisa makan apa pun di preferensi.
Ikan Amerika-bendera serta loricariid banyak atau ikan patin seperti Ancistrus genera, Otocinclus dan Plecostomus, sering makan banyak jenis alga.
Beberapa jenis siput air tawar yang sering termasuk ke dalam Ampullariidae keluarga juga pemakan ganggang yang sangat baik.
 
Pelahap Lumut Air Garam
Ada banyak makhluk air garam yang juga pemakan ganggang yang sangat baik. Tapi mereka bertahan hidup hanya pada alga laut seperti lendir merah dan lain-lain. Beberapa hewan air yang disebutkan di bawah ini adalah pemakan lendir ganggang merah juga, jadi kita lihat.
Pemakan ganggang air garam yang paling umum adalah ikan Rabbit yang makan paling alga, seperti cyanobacteria, diatom, dan ganggang rambut. ganggang ini tidak begitu sering dijumpai dalam akuarium, tetapi kadang-kadang dapat diamati dalam beberapa.
Landak laut juga salah satu pemakan alga terbaik yang dijumpai di lautan. Ketika mereka makan ketat hanya pada alga, akuarium utama yang berukuran kehidupan dan memiliki banyak ikan laut yang eksotis, dapat memiliki ini sebagai pemakan alga mereka.
Surgeon ikan atau Tangs yang mungkin dikenal karena selera mereka untuk alga. Mereka juga adalah pengumpan rakus dan dapat melakukan pekerjaan pembersihan yang sangat baik untuk Anda. Lebih pada kontrol akuarium alga.
Dengan berbagai pemakan alga, Anda dapat memilih salah satu dari mereka, tergantung pada ukuran dan isi dari akuarium Anda.

Makanan ikan sapu-sapu adalah mentimun. Selain mentimun, ikan sapu-sapu juga memakan lendir-lendir hewan dan lumut. Ikan ini omnivora (pemakan segala) tapi biasanya mencari sisa-sisa tumbuhan air di malam hari. Ikan sapu-sapu memiliki 2 alat pernafasan. Alat pernafasan yang pertama adalah insang. Insang digunakan oleh ikan sapu-sapu saat berada di air yang jernih. Alat pernafasan ikan sapu-sapu yang kedua adalah labirin. Labirin adalah alat pernafasan binatang lumpur atau air yang keruh. Karena memiliki 2 alat pernafasan, Ikan sapu-sapu dapat hidup di air dan di lumpur.
ikan sapu-sapu tergolong binatang tahan hidup dalam suasana apapun juga. Kolam, got, kalen yang sudah tercemar limbah pabrik, bukan merupakan halangan bagi mereka untuk beranak pinak. Padahal ikan “tahan banting” lainnya seperti mujair sudah lama klepek-klepek semaput.
Salah satu karakter ikan ini biasanya pemalas. Jatahnya makan lumut, tapi kalau sudah mencobai rasa pelet, ibarat pemakan sayuran pindah ke protenian, dan lumut kita semakin subur menggelora lantaran “predator” nya sudah tidak menaruh selera.

Pelahap Lumut untuk Akuarium
Sebagian besar pemakan alga yang digunakan dalam akuarium air tawar adalah pemakan algae, tetapi ada banyak ikan air garam juga yang digunakan di akuarium untuk alasan yang sama. Beberapa ini adalah pemakan ganggang kecil sehingga, mereka bahkan tidak terlihat dan ada pula yang cukup terlihat, namun mereka juga sangat rapi dan warna yang akan ditampilkan. Ikan ini tidak perlu diberi makan makanan bahwa ikan lain makan dan bahkan jika mereka makan itu, mereka masih akan memastikan, akuarium anda alga gratis. Disebutkan di bawah ini adalah beberapa nama air tawar dan garam ikan air digunakan sebagai pemakan alga dalam tangki ikan, jadi pilihlah! 
 sumber; http://duniaikan-surabaya.blogspot.com/