Kepiting
adalah hewan golongan krustasea yang termasuk ke dalam ordo Decapoda,
Subordo Pleocyemata, dan infraordo Brachyura, yang umumnya dicirikan
dengan adanya tonjolon "ekor" yang sangat pendek (Latin: brachys =
pendek, οura = ekor), atau denngan ciri bagian abdomen yang mengecil
yang seluruhnya terlindung di bawah thorax.
Tubuh
kepiting umumnya dilindungi oleh cangkang luar (eksoskeleton) yang
tebal, dan memiliki sepasang senjata berupa cakar tunggal (chelae).
Kepiting dapat ditemukan di seluruh lautan di dunia, sedangkan kepiting
yang hidup di air tawar atau darat, kebanyakan hidup di daerah tropis.
Kepiting dapat ditemukan dalam berbagai ukuran, mulai dari kepiting
kacang (pea crab) yang memiliki ukuran lebar hanya beberapa milimeter
saja, sampai dengan kepiting laba-laba Jepang, yang memiliki rentangan
kaki sampai dengan 4 meter.
kepiting
Sekitar 850 spesies kepiting adalah kepiting air tawar, kepiting darat
atau kepiting semi-terestrial, mereka dapat ditemukan di seluruh wilayah
tropis maupun sub-tropis.
Fosil
kepiting pertama yang pernah ditemukan diduga berasal dari masa
Jurassic. Spesies Carboniferous imocaris yang meskipun hanya dikenali
dari karapas-nya, diduga merupakan kepiting prasejarah. Radiasi fosil
kepiting yang ditemukan berasal dari jaman batuan kapur (Cretaceous) dan
jaman sesudahnya diduga ada kaitannya dengan masa terpecahnya belahan
bumi selatan (Gondwana) atau radiasi dari fosil ikan bertulang, yang
merupakan predator utama kepiting.
Kepiting
seringkali menunjukkan tanda-tanda seksual dimorfisme. Kepiting jantan
seringkali memiliki cakar yang lebih besar, suatu kecenderungan yang
sering terjadi pada kepiting Uca (Fiddler Crab) genus Ocypodidae.
Kepiting Uca jantan memiliki satu cakar yang tumbuh sangat besar, yang
digunakan untuk berkomunikasi, khususnya untuk menarik perhatian
kepiting betina. Perbedaan lain yang mencolok adalah bentuk perut
(pleon). Pada hampir semua kepiting Uca jantan memiliki pleon yang
sempit dan berbentuk segitiga, sementara pada kepiting betina memiliki
pleon yang lebih lebar dan berbentuk bulat. Hal ini menunjukkan bahwa
kepiting betina mengerami telur-telurnya yang telah dibuahi di pleopod.
Kepiting
biasanya berjalan dengan arah menyamping. Hal ini dikarenakan
sendi-sendi kaki kepiting yang hanya memungkinkan cara berjalan kepiting
yang lebih efisien ke arah samping. Tetapi terdapat pula beberapa jenis
kepiting yang berjalan dengan arah maju ataupun mundur, contohnya
beberapa kepiting yang termasuk family Raninidae: Libinia emarginata dan
Mictyris platycheles. Beberapa jenis kepiting, seperti family
Portunidae dan Matutidae, juga memiliki kemampuan berenang.
Hampir
semua kepiting merupakan hewan yang aktif dengan pola tingkah-laku yang
kompleks. Kepiting-kepiting dapat berkomunikasi dengan cara
memukul-mukul atau melambai-lambaikan capit mereka. Kepiting cenderung
bersifat agresif terhadap kepiting-kepiting lainnya dan
kepiting-kepiting jantan seringkali berkelahi hanya untuk memperebutkan
kepiting betina. Kadang pula kepiting saling berkelahi untuk
memperebutkan lubang perlindungan, berupa daerah karang berbatu, gua-gua
dan celah-celah di daerah lepas pantai.
Kepiting
adalah hewan omnivora. Makanan utama kepiting berupa ganggang, selain
dapat pula memakan makanan lainnya berupa moluska, cacing, jamur,
bakteri, detritus dan jenis krustasea lainnya, tergantung pada spesies
kepiting dan ketersediaan makanan. Bagi kebanyakan kepiting, campuran
makanan berupa nabati dan hewani menghasilkan pertumbuhan dan kesehatan
yang paling baik.
Kepiting
diketahui mempunyai sifat bekerja sama dalam menyediakan makanan dan
perlindungan bagi keluarga mereka, dan selama musim pemijahan
kepiting-kepiting jantan akan mencarikan lokasi yang nyaman bagi
kepiting-kepiting betina untuk melepaskan telur-telur mereka.
Berdasarkan
data, diketahui bahwa kepiting memberikan kontribusi sebanyak 20% dari
semua jenis krustasea laut, baik berupa hasil tangkapan, budidaya,
maupun yang dikonsumsi di seluruh dunia. Volume tersebut mencapai
sekitar 1 ½ juta ton per tahun. Seperlima dari jumlah tersebut berasal
dari spesies Portunus trituberculatus. Jenis-jenis kepiting lainnya yang
memiliki nilai ekonomis penting adalah Portunus pelagicus, beberapa
spesies dalam genus Chionoecetes, kepiting biru (Callinectes sapidus),
Charybdis spp., Cancer pagurus, kepiting Dungeness (Metacarcinus
magister) dan kepiting bakau (Scylla serrata), yang masing-masing jenis
dapat menghasilkan produk lebih dari 20.000 ton setiap tahun .
sumber: Jurnal perikanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar