Minggu, 01 September 2013

HAMA DAN PENYAKIT IKAN

PENYEBAB PENYAKIT IKAN GOLONGAN VIRUS

Beberapa jenis virus  Diketahui dapat menyerang ikan-ikan budidaya dan menimbulkan  Permasalahan yang serius.
 Jenis-jenis penyakit tersebut meliputiChannel Catfish Virus Disease (CCVD), Spring Viraemia of Carp (SVC), InfectiousPancreatic Necrosis (IPN), Lymphocystis Disease (LD), Infectious Hematopoietic Necrosis (IHN),Viral Nervous Necrosis (VNN) dan Koi Herpes.

v    Channel Catfish Virus Diseases adalah infeksi yang akut dan haemorhagik olehvirus Herpes. Penyakit ini dapat menimbulkan kematian yang tinggi, kadang-kadangmencapai hampir 100 % pada Ictalurus punctatus yang muda. Inang alamiah yangdiserang adalah Channel catfish (Ictalurus punctatus) biasanya yang berumur kurangdari 4 bulan. Hasil infeksi secara eksperimen menunjukkan virus ini dapat menyerangwhite catfish (I. catus), blue catfish (I. furcatus), dan walking catfish (Clariasbatrachus).Tanda-tanda klinis/patologis serangan penyakit ini yang dapat diamati antara lainhilangnya keseimbangan tubuh, bergerak berputar-putar dan tergantung vertikal, matamenonjol (exophthalmus), perut mengembung atau distensi.
 Secara patologis/histopatologis terlihat pula adanya petekiae (perdarahan) pada sirip dan disekitar abdomen; perdarahan pada ginjal, kulit dan organ dalam kulit dan organdalam; insang terlihat pucat dan haemorhagi; adanya kenaikan sel limfoid di dalamginjal dan nekrosis di sekitar tubular ginjal; nekrosis terdapat pula pada hati, limpadan alat pencernaan; haemorhagi, edema dan nekrosis mukosal dan pelepasan sel didalam usus.


v    Spring Viraemia Of Carp (SVC) merupakan penyakit/infeksi oleh virus yang bersifat akut haemorhagis dan menular, yang menyerang golongan ikan Cyprinids danlebih spesifik pada Common carp,Cyprinus carpio. Penyakit ini biasanya timbul pada musim semi (Spring) dan menyebabkan kematian pada semua umur.Common carp merupakan inang yang utama dan virus dapat menyerang ikandewasa dan muda. Dilaporkan pula bahwa virus pernah pula diisolasi dari golonganCyprinids yang lain. Silver carp, Bighead carp (Aristichthys nobilis), dan Crucian carp (Carassius auratus).  Secara eksperimental Pike Fry (Esox lucius) dan larvanya, fry dari carp, Grass carp (Ctenocephalon idella) dan Guppies (Lebistes reticulata). Tanda-tanda klinis dan patologis serangan SVC antara lain meliputi ikan berkumpul di bagian outflow, warna ikan menjadi gelap, perdarahan/ petekiaehaemorhagi, mata menonjol (exophthalmus), abdominal dropsy, biasanya dijumpai pula peritonitis fibrinosa dan ctarrhal atau enteritis yang nekrotik. Sedangkan Swimbladder Inflammation (SBI) yang virusnya identik dengan virus SVC, dapatmemperlihatkan gejala klinis/patologis yaitu kehilangan berat badan dankeseimbangan, warna kulit menjadi gelap/berubah, degenerasi/perdarahan pada dinding gelembung udara (swimbladder).

v    Infectious Pancreatic Necrosis (Ipn) merupakan penyakit viral yang akut dansangat menular, terutama menyerang golongan ikan Salmonis. Terhadap ikan mudayang sembuh (survivors) dapat tahan terhadap penyakit tetapi dapat menjadi pembawainfeksi (carrier) seumur hidup. IPN telah dilaporkan sebagai penyakit endemik didaerah/lokasi perikanan trout sekurang-kurangnya di sepuluh negara Eropa termasuk Skandinavia dan Inggris Raya, demikian juga di Amerika Utara dan Jepang.IPN dapat menyerang macam-macam inang yang cukup banyak baik asal air tawar atau air laut dan kemungkinan Shellfish laut.Virus IPN pertama kali dilaporkan di Perancis tahun 1965. Demikian juga diDenmark, virus IPN telah diidentifikasi secara virologik pada tahun 1968.Penyakit oleh IPN pada spesies non Salmonid telah pula diketahui dan virusnyatelah pula diisolasi dari bermacam-macam spesies non Salmonid dan isolasi virusnya pertama kali dilaporkan oleh Sonstegarddkk. pada tahun 1972 yang berasal dari ikan”Yearling White Suckers” (Catastomus comersoni) di Canada. Di Jerman virusdiisolasi dari grayling (Thymallus thymallus), barbel (Barbus barbus), Pike (Esoxlucius) dan Carp (Cyprinus carpio). Di Irlandia Utara, virus IPN diisolasi dari Goldfish (Carassius auratus), Discuss Fish (Symphysodon discus) dan Bream (Abramis brama).Di Inggris (England) diisolasi dari Carp (Cyprinus carpio) dan Crucian carp (Carassius auratus). Demikian pula di Jepang isolasi virus IPN diperoleh dariEuropean eels (Anguilla anguilla) dan Japanese eels (Anguilla japonica) dandinamakan Eels Virus European (EVE).Penularan IPN dapat terjadi secara vertikal, dengan virus berada dalam telur, atauhorizontal, melalui air, urine, faeces, sekresi sexual atau melalui ikan mati/sakit yangdikonsumsi oleh ikan lain. Umumnya ikan yang sembuh (survivors/carriers) dapatmenjadi non-clinical carriers atau pembawa penyakit, mungkin selama hidupnya dancarrires tersebut juga bertindak sebagai reservoir virus untuk ikan-ikan lain yangsebelumnya belum terinfeksi.Selain itu masa inkubasi IPN relatif pendek, antara 3 – 5 hari sebelum tandaklinis dan kematian terjadi. Faktor-faktor seperti umur inang, suhu rendah dan spesiesikan dapat memperpanjang masa inkubasi.Pada kasus/wabah, tanda-tanda pertama adanya kematian mendadak dan biasanya yang terserang pertama kali adalah ikan yang masih muda. Tanda klinisdapat bervariasi antara lain : warna ikan menjadi gelap, bergerak berputar-putar,exophthalmus (mata menonjol), perut membesar dan terdapat cairan visceral, perdarahan di daerah bawah perut/ventral termasuk di daerah sirip, hati dan limpa pucat dan membesar, tak terdapat makanan dalam perut dan usus biasanyamengandung eksudat mucoid yang kekuningan atau keputihan.Lymphocystis disebabkan oleh virus yang dianggap paling tua dan virus yang paling diketahui pada ikan, walaupun virus diisolasi dan ditumbuhkan pada pupukan jaringan baru pada tahun 1966.

v    Lymphocystis (LD) terjadi di banyak negara dan sekurang-kurangnya 97 spesies ikan jenis teleost pernah terserang Penyakit tersebut, merupakan infeksi yang umumnya banyak dijumpai, bersifat kronis dan merupakan tumor yang tidak ganas disebabkanoleh iridovirus. Penyakit ini menyerang banyak spesies baik pada ikan air tawar, laut,ikan yang dibudidaya atau ikan liar, juga pernah dijumpai pada ikan hias laut diwilayah karantina ikan (di luar negeri).Penularan penyakit dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung misalnyamelalui air yang tercemar virus, melalui makanan dan melalui suntikan. 
Tetapitempat penularan yang utama adalah permukaan kulit luar, termasuk insang.Tanda-tanda klinis/patologis serangan virus ini adalah terjadinya penebalan(hypertrophy) dari sel-sel jaringan ikat yang menimbulkan tonjolan pada daerah kulit(nodul) pada daerah sirip atau kulit;dapat terjadi secara satu-satu atau mengelompok.Secara histopatologis di daerah fibrocytes/sel yang terinfeksi terlihat adanyahypertrophy yang jelas dengan capsul hyaline dan basophilic intracytoplasmicinclusions.

v    Penyakit Infectious Haematopoietic Necrosis (IHN) merupakan suatu penyakit yang bersifat akut dan sistemik. Penyakit ini menyerang Rainbow trout (Salmo gairdneri), Chinook slmon ( Oncorrhynchus tshawytscha), Sockeye salmon (O. nerka).Target sel penyakit IHN ini terutama organ penghasil darah yakni ginjal mukadan limpa. Tanda-tanda klinis penyakit ini antara lain ikan yang terinfeksi terlihatlethargik, berkumpul di tepi kolam, berwarna lebih gelap, anemia, exophthalmia,scoliosis, lordosis, pembengkakan abdomen, perdarahan pangkal sirip pektoral dansirip pelvic, perdarahan bawah kulit; ginjal, limpa dan hati terlihat pucat, rongga perut berisi cairan dan usus kosong, perdarahan bintik pada jaringan adipose usus.

v    Viral Nervous Necrosis (VNN) merupakan penyakit virus yang menginfeksistadia larva dan juvenil ikan laut dan merupakan penyakit yang berbahaya bagi usaha pembenihan ikan.Gejala yang tampak pada ikan yang terinfeksi VNN berbeda-beda sesuai denganstadia atau umur ikan. Umur ikan di bawah 20 hari bila terinfeksi tidak menunjukkangejala klinis kecuali nafsu makan yang menurun. Ikan umur 20 – 40 harimenunjukkan tingkah laku berenang yang abnormal yaitu ikan berenang di dekat permukaan air dan banyak yang mati di dasar bak. Untuk ikan yang berumur 2 – 4 bulan, saat penempatan pada jaring apung ikan yang terinfeksi tampak diam/tidur didasar jaring. Sedangkan ikan umur 4 bulan ke atas terlihat berenang mengambang diatas permukaan air disertai adanya pembesaran gelembung renang (Koesharyani et al.,2001dalam Suratmi, 2004). Di Indonesia kasus serangan VNN pertama kali diidentifikasi pada hatcherykakap di Jawa Timur pada tahun 1997. Kemudian pada tahun 1998 kasus kematianyang disebabkan oleh VNN ditemukan pada budidaya ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) dengan tingkat kematian mencapai 100 %. Virus ini umumnyamenginfeksi stadia larva sampai juvenil dan menyerang sistem organ syaraf mata danotak yang ditandai dengan adanya vakuolasi, dengan gejala yang cukup spesifik karena ikan menampakkan tingkah laku berenang yang tidak normal dan umumnyaikan berdiam di dasar (Yuasa et al., 2001 dalam Suratmi, 2004).


v    Koi Herpes Virus (KHV) merupakan agen penyebab penyakit yang sampai saatini spesifik menyerang ikan Mas (Common carp) dan Ikan Koi. Virus tersebuttergolong sangat ganas karena dapat menyebabkan kematian masal hingga mencapai100 % pada populasi ikan Mas dan Koi di sentra-sentra budidaya perikanan. Kasus wabah penyakit KHV tersebut pertama kali dilaporkan pada tahun 1998 diIsrael dan Amerika Serikat yang menyebabkan kematian masal ikan Mas dan Koi.
Kerugian ekonomi yang dialami Israel mencapai 4 juta dollar Amerika Serikat(Tinman dan Bejerano, 2003). Di Indonesia serangan KHV pertama kali dilaporkan pada awal tahun 2002 dan selama periode tersebut telah menyebar ke seluruh pulauJawa dan Bali serta Sumatera bagian Selatan. Wabah tersebut mengakibatkankerugian ratusan milyar rupiah. Penularan dan penyebaran KHV yang sangat efektif adalah melalui perdagangan dan distribusi komoditas ikan.
Gejala yang ditimbulkan oleh serangan KHV, nafsu makan mendadak hilang,gerakan ikan tidak normal dan megap-megap (operkulum bergerak cepat), bercak  putih pada insang yang selanjutnya berkembang menjadi geripis pada ujung lamelladan akhirnya membusuk. 
Oleh sebab itu disebut penyakit virus insang membusuk.Dapat pula diikuti perdarahan di sirip dan badan serta luka melepuh. Kematian terjadiantara 1 – 5 hari setelah gejala awal. Kematian mencapai 100 % dalam waktu singkat.Kematian masal akibat KHV di farm-farm budidaya tersebut terjadi padatemperatur air berkisar antara 17 – 25 derajat Celcius dan tingkat kematian akanmenurun apabila suhu air berada di atas atau di bawah kisaran temperatur tersebut.Keganasan KHV ditunjukkan oleh waktu kematian yang berlangsung relatif sangatcepat setelah ikan menunjukkan tanda-tanda awal terinfeksi KHV dan waktu penyebaran dan penularan KHV yang relatif sangat cepat.

Tidak ada komentar: